Motivasi

Nama : Gita Rahardiyani A

NPM : 10207503

Tugas : Perilaku Konsumen

Judul : Motivasi

“Mengenal Motivasi”

Sukses adalah keinginan tiap orang, ada satu hal penting dalam meraihnya, yaitu motivasi. Motivasi dapat membuahkan kedisiplinan, keuletan dan lain-lain. Motivasi adalah merupakan ruh dari jasad pribadi yang ingin sukses. motivasi merupakan suatu penggabungan keinginan dan energi dalam mencapai suatu tujuan. Dengan keinginan orang tau kemana akan melangkah, dengan energi orang akan dapat menggerakkan apa yang ada padanya untuk mencapai keinginan itu. Motivasi seperti udara bagi kehidupan. Sangat berperan penting bagi jiwa-jiwa yang ingin sukses.

Prinsip motivasi

1. motivasi merupakan proses psikologis dengan membangkitkan emosional.

2. motivasi berproses tanpa disadari.

3. motivasi bersifat individual sehingga cara memotivasi tiap orang bisa berbeda-beda atau juga dari waktu ke waktu mengalami perubahan. Namun inti dari motivasi itu bersumber dari diri sendiri (motivatornya maupun orang yang dimotivasi).

4. Motivasi adalah proses sosial, sehingga membutuhkan faktor eksternal

Sumber motivasi:

- Motivasi Internal yaitu motivasi dari dalam diri, dari perasaan dan pikiran diri sendiri. Orang yang memiliki motivasi internal, akan memandang dirinya secara positif.

- Motivasi eksternal yaitu motivasi dari luar. Contohnya dari bacaan yang memotivasi, lingkungan, dari kehidupan keseharian, dan lain-lain

Tips memotivasi secara internal:

1. Ciptakan Imbalan. Kalau saya melakukan A maka akan mendapatkan rumah mewah. Dengan begitu diri kita akan termotivasi untuk melakukan A.

2. Ambil selalu langkah kecil. Terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang besar perlu langkah-langkah kecil.

3. Ciptakan Kesusahan. Ini adalah kebalikan dari yang pertama. misalnya kalau saya tidak melakukan B maka jabatan tidak naik. Tentu kita akan termotivasi untuk melakukan tindakan B.

4. Susun Rencana beserta langkah-langkahnya. Dengan memiliki rencana, anda seolah-olah punya alur dan plot menuju tujuan. Secara tidak langsung ini akan memotivasi dalam mencapai tujuan.

5. Buat penarik ke arah tujuan. Misalkan kita ingin naik haji, cetak MMT dengan ukuran besar gambar ka’bah. Ini hanya contoh saja.

Motivasi dipengaruhi oleh mendesaknya kebutuhan, motivasi juga dipengaruhi oleh adanya anggapan tindakan akan memenuhi suatu kebutuhan.

Dalam memotivasi sangat dilarang untuk meremehkan, mengkritik di depan umum, perhatian yang setengah-setengah, malah memperhatikan diri sendiri, tidak memperdulikan hal-hal kecil. Motivasi juga bisa luntur karena adanya keraguan dalam pengambilan keputusan oleh pimpinan (jika dalam organisasi).

Dari berbagai sumber

Di kutip dari http://www.resensi.net/mengenal-motivasi/2009/10/16/#more-570

Segmen Manfaat

Nama : Gita Rahardiyani A

NPM : 10207503

Tugas : Perilaku Konsumen

Judul : Segmen Manfaat


* Segmentasi Pasar adalah pengelompokan terhadap perbedaan kebutuhan dalam setiap produk.

1. Segmentasi manfaat untuk Lotion

Segmen manfaat

Demografis

Perilaku

Psikografis

1) Ekonomi

- harga murah

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

2) Kosmetik

- melembabkan kulit

Dewasa

Pengguna berat

Style

3) Wangi

- wangi yang harum

Perempuan

Pecinta wangi-wangian

Style

2. Segmentasi manfaat untuk Bedak

Segmen manfaat

Demografis

Perilaku

Psikografis

1) Ekonomi

- harga murah

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

2) Kosmetik

- menjaga kulit

Perempuan, Anak-anak

Pengguna berat

Style

3) Wangi

- wangi yang harum

Keluarga besar

Pecinta wangi-wangian

Style

3. Segmentasi manfaat untuk Sampo

Segmen manfaat

Demografis

Perilaku

Psikografis

1) Ekonomi

- harga murah

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

2) Kosmetik

- merawat rambut

Keluarga besar

Pengguna berat

Style

3) Wangi

- wangi yang harum

Keluarga besar

Pecinta wangi-wangian

Style

4. Segmentasi manfaat untuk Deodorant

Segmen manfaat

Demografis

Perilaku

Psikografis

1) Ekonomi

- harga murah

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

2) Kosmetik

- menjaga ketiak

Dewasa

Pengguna berat

Style

3) Wangi

- wangi yang harum

Keluarga besar

Pecinta wangi-wangian

Style

5. Segmentasi manfaat untuk Parfum

Segmen manfaat

Demografis

Perilaku

Psikografis

1) Ekonomi

- harga murah

Keluarga besar

Pengguna berat

Orientasi nilai otonom

2) Kosmetik

- mengharumkan badan

Keluarga besar

Pengguna berat

Style

3) Wangi

- wangi yang harum

Keluarga besar

Pecinta wangi-wangian

Style


Harga

Nama : Gita Rahardiyani A

NPM : 10207503

Tugas : Perilaku Konsumen

Judul : Harga

“Jelang Libur Panjang, Harga Sembako Mulai Naik”

Sepekan menjelang Natal, harga sembilan bahan pokok atau sembako di sejumlah daerah merangkak naik. Hal ini seperti terjadi di sejumlah pasar tradisional di Tegal dan Brebes, Jawa Tengah. Dari pantauan SCTV, Sabtu (19/12) di Pasar Induk Pagi, Tegal dan Brebes, misalnya, kenaikan harga sembako yang mencolok terjadi pada beras, gula pasir, dan terigu.

Untuk satu kilogram beras berkualitas bagus, umpamanya, sebelumnya dijual seharga Rp 5.000 per kilogram, sekarang naik antara Rp 5.300 hingga Rp 5.900. Kemudian harga gula pasir yang semula hanya Rp 9.200, kini naik menjadi Rp 9.900. Begitu pula dengan terigu yang sebelumnya seharga Rp 4.000 per kilogramnya, naik menjadi Rp 5.500 per kg.

Menurut para pedagang, kenaikan harga sembako sudah terjadi beberapa hari terakhir dan sudah biasa terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru. Diprediksi, kenaikan sembako akan terus terjadi mendekati Hari Natal dan Tahun Baru 2010.

Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di sejumlah daerah termasuk di Jakarta mulai mengalami kenaikan menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Pantauan SCTV di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Ahad (20/12), relatif normal. Namun beberapa jenis bahan kebutuhan mulai mengalami kenaikan.

Harga gula pasir naik sekitar 15 persen sementara harga beras 10 persen. Harga gula pasir naik dari Rp 8500 jadi Rp 10.500 per kilogram. Sementara beras segala jenis naik Rp 200 hingga Rp 300 per kilogram. Para pedagang memastikan stok barang cukup untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat Natal dan Tahun Baru.

Kenaikan harga juga terjadi di Rembang, Jawa Tengah. Hampir semua jenis bahan pokok mulai naik. Di Pasar Kota Rembang, misalnya, harga beras naik antara Rp 100 sampai Rp 200 per kilogram. Demikian juga harga minyak goreng dan terigu yang naik rata-rata Rp 300 per kilogram.

Di Semarang, harga berbagai kebutuhan pokok juga ikut naik. Di berbagai pasar tradisional komoditas yang mengalami kenaikan antara lain gula pasir dari Rp 10 ribu menjadi Rp 11 ribu per kilogram. Kenaikan yang cukup drastis terjadi pada daging sapi yang naik menjadi Rp 60 ribu dari harga sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram.

Kenaikan harga juga terlihat dari hasil pantauan di sejumlah pasar tradisional di Ambon, Maluku. Beras jenis tawon yang banyak diminati warga misalnya naik dari semula Rp 7.000 menjadi Rp 7.600 per kilogram. Begitu juga dengan padi jenis beruang dan jenis AA yang naik Rp 500 per kilogram.

Memasuki musim tanam di saat cuaca sedang tidak menentu, harga berbagai jenis beras di sejumlah pasar tradisional DKI Jakarta merambat naik. Sejak lima hari terakhir, harga beras naik hingga Rp 500 per kilogram.

Hal ini disebabkan kurangnya pasokan dari berbagai sentra pertanian di wilayah Jawa. Harga beras IR 64 yang semula Rp 5000 kini menjadi Rp 5500. Sedangkan harga beras Ramos terus naik dari Rp 5500 menjadi Rp 6500.

Sementara itu meski hujan sudah beberapa kali turun, puluhan hektare sawah di Magetan, Jawa Timur, masih mengalami kekeringan. Akibatnya, tanaman padi yang baru berumur kurang dari satu bulan banyak yang kering dan mati. Kondisi ini memaksa petani untuk membiarkan tanamannya mati pada musim tanam ketiga tahun ini.

Di kutip dari berita.liputan6.com

Produk

Nama : Gita Rahardiyani A

NPM : 10207503

Tugas : Perilaku Konsumen

Judul : Produk

“Produk Sabun Mandi”

Sabun mandi merupakan produk yang telah menjadi kebutuhan primer dalam kehidupan masyarakat sehari - hari. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia, maka pasar untuk produk ini juga akan terus bertambah. Dalam industri sabun mandi dikenal ada dua bentuk yaitu sabun mandi padat dan sabun mandi cair. Tetapi, ada kecenderungan konsumen lebih memilih sabun mandi cair dibanding sabun mandi padat.

Dengan jumlah penduduk Indonesia sekitar 210 juta jiwa dan pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,35 persen per tahun (sumber dari sensus penduduk), maka diprediksi dalam lima tahun mendatang penggunaan produk sabun mandi akan terus meningkat yakni sebesar lima persen per tahun. Dengan kondisi saat ini di mana produk sabun mandi cair yang beredar di pasaran sangat beragam, menyebabkan konsumen harus memilih produk seperti apa yang memang disukainya. Oleh karena itu, dengan mengetahui perilaku dari konsumen mengenai produk sabun mandi cair, maka perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya melalui retensi dan akusisi. Didasari oleh hal tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku konsumen terhadap atribut produk sabun mandi cair, bagaimana segmentasi konsumen produk sabun mandi, baik sabun mandi cair maupun sabun mandi padat, bagaimana positioning produk sabun mandi cair berdasarkan persepsi konsumen dan bagaimana sensitifitas konsumen terhadap harga produk sabun mandi cair. Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi strategis mengenai usaha - usaha pemasaran melalui perilaku konsumen terhadap produk sabun mandi cair.

Hasil analisis CHAID menunjukkan bahwa Konsumen terbagi dalam 3 kategori, yaitu :

  1. Konsumen yang tidak berminat untuk menggunakan produk sabun mandi cair,
  2. Konsumen yang berminat menggunakan produk sabun mandi cair, dan
  3. Konsumen pengguna produk sabun mandi cair.

Hasil pengamatan pada sekelompok kasus dan mereka menyatakan bahwa tujuan menggunakan produk sabun mandi cair adalah karena kemudahan penggunaannya, lebih higienis dan aroma produk yang tahan lama. Atribut produk sabun mandi cair yang menjadi preferesi konsumen yang berminat adalah manfaat yang ditawarkan oleh produk sabun mandi cair, harga produk yang terjangkau dan kecocokan terhadap kulit. Kemudian atribut produk sabun mandi cair yang menjadi preferesi konsumen pengguna adalah aroma atau keharuman dari produk sabun mandi cair, manfaat produk dan kecocokan terhadap kulit.

Implikasi manajerial bagi perusahaan dalam pemasaran produk sabun mandi cair yang dapat diterapkan oleh manajemen perusahaan adalah:

1. Untuk konsumen yang tidak berminat, perusahaan dapat melakukan pendekatan melalui:

a) model rangsangan dari luar seperti pemberian contoh sampel produk secara gratis,

b) pemanfaatan jasa sales promotion girl (SPG) dalam menawarkan produk langsung pada konsumen, dan

c) pemberian banded produk sabun mandi cair pada produk yang sering dibeli oleh segmen ini terutama untuk produk toiletries seperti deodorant dan cologne.

2. Untuk konsumen yang berminat, mengupayakan penyesuaian harga dengan kualitas yang sesuai dengan produk yang dipasarkan. Perusahaan dapat menetapkan strategi harga dengan baik seperti :

a) produk sabun mandi cair dikemas dalam kemasan sachet dengan harga terjangkau,

b) pembuatan kemasan botol dengan isi yang lebih sedikit,

c) kerjasama dengan pedagang terutama pedagang ritel dalam pemberian diskon untuk produk sabun mandi cair melalui paket superhemat.

3. Sedangkan, untuk konsumen pengguna, perusahaan perlu menciptakan variasi produk yang lebih memudahkan konsumen dalam penggunaannya seperti :

a) bentuk kemasan yang ramping sehingga mudah untuk dipegang,

b) tutup kemasan yang fleksibel sehingga mudah untuk menutup dan membukanya.

c) Untuk pengembangan produk berdasarkan atribut aroma, perusahaan dapat menciptakan produk dengan berbagai jenis aroma bunga seperti aroma bunga rose, mawar atau melati. Aroma lain yang juga dapat dikembangkan adalah aroma buah (seperti jeruk dan apel) dan aroma rempah - rempah.

Sumber :

  • Yupiter daniel telambanua, MB-IPB